Kumpulan Puisi dan Syair Indah
Jalaluddin Rumi
Jalaludin Rumi atau
nama lengkapnya Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri
adalah sang pujangga dari tanah Persia. Selain penyair dia juga tokoh sufi yang
berpengaruh di zamannya dia lahir pada 30 September 1207 Masehi di Balkh sebuah
kota kecil di kota Khurasan, Afghanistan dan meninggal pada 17 Desember 1273
Masehi di Konya (Turki).
Jalaluddin Rumi, ia
mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang syarat makna. Melalui
puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin
didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Rumi
juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang
menyamai.
Berikut kumpulan puisi
atau syair Jalaludin Rumi tentang Cinta :
KERANA CINTA
Kerana
cinta duri menjadi mawar
kerana
cinta cuka menjelma anggur segar
Kerana
cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Kerana
cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Kerana
cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Kerana
cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Kerana
cinta api yang berkobar-kobar
Jadi
cahaya yang menyenangkan
Kerana
cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Kerana
cinta batu yang keras
menjadi
lembut bagaikan mentega
Kerana
cinta duka menjadi riang gembira
Kerana
cinta hantu berubah menjadi malaikat
Kerana
cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Kerana
cinta sakit jadi sihat
Kerana
cinta amarah berubah
menjadi
keramah-ramahan
KEARIFAN CINTA
CINTA
yang dibangkitkan
oleh
khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang
CINTA
“Dia
adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,
Saya
memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya.
Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya,
Kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai,
Dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta
yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan
dia
dan mereka adalah dia.Ini adalah sebuah rahasia
Jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
CINTA : LAUTAN TAK BERTEPI
Cinta
adalah lautan tak bertepi
langit
hanyalah serpihan buih belaka.
Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta
Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta
Andai
tak ada Cinta, Dunia akan membeku.
Bila bukan karena Cinta,
Bila bukan karena Cinta,
Bagaimana
sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan?
Bagaimana
tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewani)?
Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili Maryam?
Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju
Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili Maryam?
Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju
Tidak
dapat terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang.
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna
Dan
naik ke atas laksana tunas.
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah
lagu
pujian Keagungan pada Tuhan.
PERIH CINTA
Perih
Cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta:
Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.
Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat
Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.
Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi,
Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.
Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta,
Bagai keledai dalam lumpur: Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri.
Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari?
Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana.
Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.
Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat
Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.
Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi,
Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.
Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta,
Bagai keledai dalam lumpur: Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri.
Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari?
Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana.
PERNYATAAN CINTA
Bila
tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan
kasih-Mu dalam dada.
Bila
kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera
saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun
aku diam tenang bagai ikan,
Tapi
aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau
yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah
misaiku ke dekat-Mu.
Apakah
maksud-Mu?
Mana
kutahu?
Aku
hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah
lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai
unta memahah biak makanannya,
Dan
bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun
aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di
hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku
bagai benih di bawah tanah,
Aku
menanti tanda musim semi.
Hingga
tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan
tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
TANPA CINTA, SEGALANYA TAK BERNILAI
Jika
engkau bukan seorang pencinta,
maka
jangan pandang hidupmu adalah hidup
Sebab
tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan
dihitung
Pada Hari Perhitungan nanti
Setiap
waktu yang berlalu tanpa Cinta,
akan
menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya.
Burung-burung
Kesedaran telah turun dari langit
dan
terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari
Mereka
merupakan bintang-bintang di langit
agama
yang dikirim dari langit ke bumi
Demikian
pentingnya Penyatuan dengan Allah
dan
betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting
dalam
zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan
Lihatlah
pepohonan ini ! Semuanya gembira
bagaikan
sekumpulan kebahagiaan
Tetapi
wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ?
Sang
lili berbisik pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab
engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati
adalah
melalui Kerendahan Hati.
Hingga
dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan :
“Bukankah
Aku ini Rabbmu ?”
Selain
itu Rumi juga menuliskan syair-syair indah lainnya.
PUASA MEMBAKAR HIJAB
Rasa
manis yang tersembunyi,
Ditemukan
di dalam perut yang kosong ini!
Ketika
perut kecapi telah terisi,
ia
tidak dapat berdendang,
Baik
dengan nada rendah ataupun tinggi.
Jika
otak dan perutmu terbakar karena puasa,
Api
mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
Melalui
api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
Dan
kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.
DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
Salib
dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia
tidak di Salib.
Aku
pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak
ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju
ke pegunungan Herat aku melangkah,
dan
ke Kandahar Aku memandang.
Dia
tidak di dataran tinggi
maupun
dataran rendah. Dengan tegas,
aku
pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di
sana cuma ada tempat tinggal
(legenda)
burung Anqa.
Aku
pergi ke Ka’bah di Mekkah.
Dia
tidak ada di sana.
Aku
menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia
ada di luar jangkauan Avicenna …
Aku
melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di
situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.
Dia
tidak di tempat lain.
DISEBABKAN RIDHO-NYA
Jika
saja bukan karena keridhaan-Mu,
Apa
yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini
dengan
Cinta-Mu?
LETAK KEBENARAN
Kebenaran
sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat,
Tapi
orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.
KAU DAN AKU
Nikmati
waktu selagi kita duduk di punjung,
Kau
dan Aku;
Dalam
dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa,
Kau
dan Aku.
Warna-warni
taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika
kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang
Surga keluar memandang kita –
Kita
akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau
dan Aku, dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan
menjadi satu melalui rasa kita;
Bahagia,
aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung
nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita –
Ketika
kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.
Ini
aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini …
Keduanya
dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan –
Kau
dan Aku.
RAHASIA YANG TAK TERUNGKAP
Apapun
yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu
semua hanyalah kulit.
Sebab,
inti dari Cinta adalah sebuah
rahasia
yang tak terungkapkan.
PERNYATAAN CINTA
Bila
tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan
kasih-Mu dalam dada.
Bila
kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera
saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun
aku diam tenang bagai ikan,
Tapi
aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau
yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah
misaiku ke dekat-Mu.
Apakah
maksud-Mu?
Mana
kutahu?
Aku
hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah
lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai
unta memahah biak makanannya,
Dan
bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun
aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di
hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku
bagai benih di bawah tanah,
Aku
menanti tanda musim semi.
Hingga
tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan
tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
HATI BERSIH MELIHAT TUHAN
Setiap
orang melihat Yang Tak Terlihat
dalam
persemayaman hatinya.
Dan
penglihatan itu bergantung pada seberapakah
ia
menggosok hati tersebut.
Bagi
siapa yang menggosoknya hingga kilap,
maka
bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat
semakin
nyata baginya.
KEMBALI PADA TUHAN
Jika
engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka
milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!
Jika
engkau hanya mampu merangkak,
maka
merangkaklah kepadaNya!Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka
tetaplah persembahkan doamu
yang
kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerana
Tuhan, dengan rahmatNya
akan
tetap menerima mata wang palsumu!Jika engkau masih mempunyai
seratus
keraguan mengenai Tuhan,
maka
kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya!Wahai
pejalan!
Biarpun
telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah
datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika
engkau melambung ke angkasa
ataupun
terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah
kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.”
KESUCIAN HATI
Di
manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati
ialah
melalui kerendahan hati.
Maka
dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan
Bukankah
Aku Tuhanmu?
MENYATU DALAM CINTA
Berpisah
dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan
semakin tinggi.Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia
harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun.”Majnun menolak, “Jangan, jangan
melakukan bedah terhadap saya.”Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal
selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa
macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”“Tidak,
bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.“Lalu, apa yang kau
takuti?”“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”“Menyakiti Layla? Mana
bisa? Yangn dibedah badanmu.”“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian
tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan
Layla.”
MEMAHAMI MAKNA
Seperti
bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu.
Tuhan
menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala
Tuhan tertawa, maka akupun tertawa.
Dan
manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku.
Maka
katakana tentang Diri-Mu, ya Tuhan.
Agar
segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara
makna
yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan
berasal
dari Lautan-Mu.
TUHAN HADIR DALAM TIAP GERAK
Tuhan
berada dimana-mana.
Ia
juga hadir dalam tiap gerak.
Namun
Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu.
Sebab
wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun
sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang.
AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU
Apa
yang dapat aku lakukan, wahai umat Muslim?
Aku
tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku
bukan Kristen, bukan Yahudi,
bukan
Majusi, bukan Islam.
Bukan
dari Timur, maupun Barat.
Bukan
dari darat, maupun laut.
Bukan
dari Sumber Alam,
Bukan
dari surga yang berputar,
Bukan
dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan
dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan
dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan
dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan
dari dunia kini atau akan datang:
surga
atau neraka;
Bukan
dari Adam, Hawa,
taman
Surgawi atau Firdaus;
Tempatku
tidak bertempat,
jejakku
tidak berjejak.
Baik
raga maupun jiwaku: semuanya
adalah
kehidupan Kekasihku …
LIHATLAH YANG TERDALAM
Jangan
kau seperti iblis,
Hanya
melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah
di balik lumpur,
Beratus-ratus
ribu taman yang indah!
KETERASINGAN DI DUNIA
Mengapa
hati begitu terasing dalam dua dunia?
Itu
disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang,
Kita
lemparkan menjadi terbatasi ruang.
RUMAH
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah,
dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk,
yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.
dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk,
yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.
DEBU DI ATAS CERMIN
Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di
atasnya.
Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.
Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.
UPAYA
Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,
kendati mereka tahu memiliki empat sayap.
Mereka tidak akan dapat terbang,
kendati mereka tahu memiliki empat sayap.
BURUNG HANTU
Hanya burung bersuara merdu yang dikurung.
Burung hantu tidak dimasukkan sangkar
Burung hantu tidak dimasukkan sangkar
DUA ALANG-ALANG
Dua alang-alang minum dari satu sungai.
Satunya palsu, lainnya tebu.
Satunya palsu, lainnya tebu.
KERJA
Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang.
Bukan sekadar sesuatu yang
jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,
seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia
dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan
dan menuju ke kelompok Manusia.
Bukan sekadar sesuatu yang
jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,
seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia
dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan
dan menuju ke kelompok Manusia.
BURUNG HANTU dan ELANG RAJA
Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan
yang dihuni burung hantu.
Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.”
Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya!
Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”
Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.”
Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya!
Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”
Puisi-puisi "Kasih"••Jalaluddin Rumi••
1
Aku bukanlah orang Nasrani, Aku bukanlah orang Yahudi, Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam. Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah. Sehingga kita dapat bertemu pada “Suatu Ruang Murni” tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah.
2
Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu. Dan “ Penglihatan Agung” inilah yang menjadi inti dari seniku.
3
Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi. Namun, kasih-Nya tidaklah berasal dari berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya melampaui setiap bentuk yang ada di bumi, sebab bumi ini dan segala isinya tercipta sebagai perwujudan dari kasih-Nya.
4
Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka tengoklah pada wajah sahabatmu tercinta.
5
Sekian lama aku berteriak memanggil nama-Mu sambil terus-menerus mengetuk pintu rumah-Mu. Ketika pintu itu terbuka, aku pun terhenyak dan mulai menyadari sesungguhnya selama ini aku telah mengetuk pintu dari dalam rumahku sendiri.
6
Demi Allah, ketika kau melihat Jatidirimu sebagai Yang Maha Indah, maka kau pun akan menyembah dirimu sendiri.
7
Di mana saja kau berada, apa pun keadaanmu, cobalah selalu menjadi seorang pecinta yang senantiasa dimabuk oleh kasih-Nya. Sekali kau dikuasai oleh kasih-Nya, maka kau akan hidup menjadi seorang pecinta yang hidup bagaikan dalam pusara. Dan kau akan tetap hidup hingga hari kebangkitan itu tiba, lantas kau pun akan dibawa ke dalam surga dan hidup kekal selamanya. Namun, jika kau belum menjadi seorang pecinta, maka pada hari pembalasan seluruh pahalamu tidak akan dihitung.
8
Pada Hari Kebangkitan, orang-orang akan berjalan sempoyongan. Di depan-Mu, mereka akan menggigil dengan wajah pucat karena ketakutan. Maka, aku akan memeluk kasih-Mu dan berkata kepada mereka: “Mintalah apa pun; mintalah atas namaku.”
9
Ketika aku mati sebagai manusia, maka para malaikat akan datang dan mengajakku terbang ke langit tertinggi. Dan ketika aku mati sebagai malaikat, maka siapa yang akan mendatangiku? Kau tak akan pernah dapat membayangkannya!
10
Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan. Namun, janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan pahit ini dengan pergi berdoa atau membaca kitab suci. Lepaskan semua tindakan mekanis yang berasal ketaksadaran diri. Biarkan keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap tindakan kita. Ada beratus jalan untuk berlutut dan bersujud kepada-Nya.
11
Diamlah! Cinta adalah sebutir permata yang tak bisa kaulemparkan sembarangan seperti sebutir batu.
12
“Mintalah sesuatu kepada-Ku,” begitu Kau berkata suatu ketika. Aku tertawa dan berkata: “Aku telah cukup bersama-Mu. Tanpa kehadiran-Mu, seluruh dunia ini hanyalah sebatang kayu yang mengapung dan terombang-ambing di samudera-Mu.”
13
Yakinlah, di Jalan-Cinta itu: Tuhan akan selalu bersama-Mu.
14
Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk mengasihi. Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para pecinta. Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan akhirat. Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi. Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta.
15
Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan berubah, namun intisarinya tetaplah sama.
16
Ketika sedih, aku bersinar bagaikan bintang pagi. Ketika patah hati, hakekatku justru tersingkap sendiri. Ketika aku diam dan tenang seperti bumi, tangisku bagaikan guntur yang menggigilkan surga di langit tertinggi.
17
Hati manusia selalu terbuka dan dapat menerima segalanya: semua yang baik dan buruk menjadi bagian dari Sufi.
18
Aku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan pikiranku. Ketika matahari terbit, maka semua bayang-bayang lenyap. Aku berlari mendahului bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku berlari. Namun, cahaya matahari itu berlari mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera kilau-Nya yang mempesona.
19
Aku ingin melihat wajah-Mu pada sebatang pohon, pada matahari pagi, dan pada langit yang tanpa warna.
20
Karena Cinta segalanya menjadi ada. Dan hanya karena Cinta pula, maka ketiadaan nampak sebagai keberadaan.
21
Badan ini hanyalah suatu cermin surga. Energinya membuat para malaikat cemburu. Kemurniannya membuat malaikat Seraphim terkejut. Dan Iblis yang berdiam di urat-urat syarafmu pun menggigil takut.
22
Kau lebih mahal dibanding surga dan bumi. Apa yang bisa kukatakan lagi? Kau tak mengetahui bahwa selama ini segala yang berharga telah menjadi milikmu. Janganlah menjual dirimu dengan harga murah, sesungguhnya dirimu sangatlah mahal di mata Tuhan.
23
Cintaku pada-Nya adalah hakikat jiwaku. Hidupku adalah gelora yang selalu merindukan-Nya. Aku hidup seperti seorang gipsi pengembara, aku tak pernah menetap di tempat yang sama, namun setiap malam aku selalu bernyanyi dan menari ditemani bintang-bintang di bawah langit yang sama.
24
Kematianku adalah perkawinanku dengan keabadian.
25
Meski aku terbakar habis, namun aku tetap tertawa, karena abuku masih tetap hidup! Aku telah mati ribuan kali: namun abuku selalu menari dan lahir kembali dengan ribuan wajah baru.
26
Di gurun pasir tanpa batas, aku kehilangan jiwaku, dan menemukan bunga mawar ini.
27
Aku telah melihat wajah mulia Sang Raja. Dia adalah mata dan matahari surga. Dia adalah teman seperjalanan dan penyembuh semua mahluk. Dia adalah jiwa dan alam semesta yang melahirkan jiwa-jiwa. Dia menganugerahkan kebijaksanaan pada kebijaksanaan, kemurnian pada kemurnian. Dia adalah tikar sembahyang bagi jiwa orang-orang suci. Setiap atom di tubuhku berlompatan sambil menangis dan berkata: “Terpujilah Tuhan.”
28
Apapun juga yang mereka katakan atau pikirkan, aku tetap ada di dalam Kau, karena aku adalah Kau. Tak seorang pun dapat memahami hal ini, sampai ia mampu melampaui pikirannya.
29
Jika kau dapat bertemu dengan Jatidirimu meski hanya sekali, maka rahasia dari segala rahasia akan terbuka bagimu. Wajah dari Yang Maha Tersembunyi, yang ada di luar alam semesta ini, akan nampak pada cermin persepsimu.
30
Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar. Namun, janganlah kau berputus asa, karena mereka semua datang dari sumber yang sama, dari Keabadian. Masukilah Keabadian itu, maka kau akan melihat segala sesuatu tumbuh dan berkembang, memberi hidup baru dan kegembiraan baru bagimu.
31
Ayat-ayat Tuhan itu tersimpan di hati langit yang paling rahasia. Suatu hari, seperti hujan, ayat-ayat Tuhan itu akan jatuh dan menyebar, sehingga misteri Keilahian akan tumbuh menghijau di seluruh dunia.
32
Jika kau berputar mengelilingi matahari, maka kau pun akan menjadi matahari. Jika kau berputar mengelilingi seorang Guru, maka kau pun akan bersatu dengan-Nya. Kau akan menjadi sebutir permata, jika kau menari mengelilingi-Ku. Dan kau akan berkelip seperti emas, jika kau menari mengelilingi-Nya.
33
Kau hanya memerlukan aroma anggur, karena makrifat akan menyala dengan sendirinya dari kesunyian hatimu setelah mencium aroma anggur itu, seperti juga nyala api akan tersilap dan berkobar dari aroma anggur! Bayangkan jika kau adalah anggur itu sendiri.
34
Sufi adalah seorang lelaki atau seorang perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.
35
Kekasih, beri aku kesempatan untuk selalu mengetahui bagaimana cara menyambut-Mu, dan sulutkanlah obor di tangan-Mu agar membakar habis rumah ke-ego-an di dalam diriku.
36
Sembunyikan rahasia-Ku di dalam harta karun jiwamu. Sembunyikan perasaan ekstase itu di dalam dirimu. Jika kau menemukan Aku, maka sembunyikan Aku di dalam hatimu. Sadarilah kemabukan ini sebagai Kebenaran Mutlak!
37
Ingatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata: “Satu penglihatan tentang-Nya adalah suatu berkah yang tak terhingga.” Setiap daun dari suatu pohon membawa suatu firman dari dunia yang tak terlihat. Lihatlah, tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah dari-Nya. Segala sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah, dan mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga dari-Nya.
38
Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku. Inilah arti berkah bagiku!
39
Jika kau mendefinisikan dan membatasi “Aku” dengan berbagai konsepmu, maka kau akan kelaparan dengan dirimu sendiri. Lalu “Aku” pun akan jatuh ke dalam suatu kotak yang terbuat dari kata-kata, dan kotak itu adalah peti mayatmu sendiri.
40
Aku tidak tahu siapa sebenarnya “Aku”. Tetapi, ketika aku berjalan ke dalam diriku sendiri, maka aku pun terkejut: ternyata “Aku” adalah suara milik-Mu, gema yang terpantul dari “Dinding-Keilahian”.
41
Jatidiri kita adalah Cahaya. Cinta-Ilahi adalah Matahari-Keagungan. Sinar-Nya adalah firman. Dan mahluk adalah bayang-bayang-Nya.
42
Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka Jatidirimu akan terungkap tanpa kata-kata.
43
Ketika kami mati, jangan cari pusara kami di bumi. Tetapi, temukan di dalam hati para pecinta.
44
Ketika pikiran dilampaui, maka keindahan cinta pun datang menghampiri, berjalan dengan anggun, serta membawa secangkir anggur di tangannya. Ketika cinta dilampaui, maka Yang Maha Esa pun datang menghampiri – Ia adalah Zat yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata dan hanya bisa disebut sebagai “Itu”.
45
Setiap orang yang tinggal jauh dari sumber-Nya, dari Jatidirinya, maka ia akan selalu rindu untuk kembali ke masa ketika ia masih dipersatukan dengan-Nya.
46
Surga dibuat dari asap hati yang terbakar habis. Dan orang yang diberkahi oleh Tuhan adalah orang yang hatinya telah terbakar habis.
47
Awan-awan berada dalam keheningan meski penuh dengan berjuta kilat. Cinta akan memberi kelahiran baru bagi para filsuf berkepala batu. Jiwaku adalah ombak di dalam samudera kemuliaan-Mu. Dan di dalam keheningan: alam semesta beserta segala isinya tenggelam di dasar samudera kemuliaan-Mu.
48
Manusia ibarat suatu pesanggrahan. Setiap pagi selalu saja ada tamu baru yang datang: kegembiraan, kesedihan, ataupun keburukan; lalu kesadaran sesaat datang sebagai suatu pengunjung yang tak diduga. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua hanya membawa dukacita. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua dengan kasar menyapu dan mengosongkan isi rumahmu. Perlakukan setiap tamu dengan hormat, sebab mereka semua mungkin adalah para utusan Tuhan yang akan mengisi rumahmu dengan beberapa kesenangan baru. Jika kau bertemu dengan pikiran yang gelap, atau kedengkian, atau beberapa prasangka yang memalukan, maka tertawalah bersama mereka dan undanglah mereka masuk ke dalam rumahmu. Berterimakasihlah untuk setiap tamu yang datang ke rumahmu, sebab mereka telah dikirim oleh-Nya sebagai pemandumu.
49
Saat kau datang ke dunia ini, suatu tangga telah ditempatkan di depanmu, dan tangga itu akan mengantarmu kepada-Nya. Dari bumi ini, kau pun naik menjadi tumbuhan. Dari tumbuhan kau pun naik menjadi hewan. Setelah itu kau pun naik menjadi manusia – mahluk yang mewarisi pengetahuan melalui akal dan iman. Lihatlah, tubuhmu merupakan turunan dari debu, tetapi bagaimana bisa tubuhmu menjadi begitu sempurna? Lalu, mengapa kau takut dengan kematian? Ketika kau berhasil melampaui bentuk manusia ini, maka tak diragukan lagi kau akan menjadi malaikat dan membumbung melampaui lapisan-lapisan langit tertinggi. Tetapi, janganlah berhenti di sana, bahkan badan surgawimu itu akan tetap tumbuh menjadi tua, lampaui lagi surga itu dan melompatlah ke dalam “Samudera Kesadaran Yang Maha Luas”. Biarkan dirimu – yang bagaikan setetes air itu – menjelma menjadi seratus samudera. Tetapi, jangan berpikir bahwa hanya setetes air itulah yang telah menjelma menjadi samudera, sebab samudera juga telah menjelma menjadi setetes air.
50
Sssttt! Diamlah! Dengarkan suara dalam dirimu. Ingatlah firman pertama-Nya: “Kita melampaui setiap kata.”
Kumpulan Syair dan Puisi Jalaluddin Rumi
“Jangan
tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena
aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain
daripada makna yang hidup di hatiku”
“Persahabatan
suci, menjadikanmu seorang dari mereka. Sekalipun engkau batu atau pualam, kau
akan menjadi permata bila kau menjadi tingkat manusia perasa”
“Dulu
dia mengusirku, sebelum belas kasih pun urun ke hatinya dan memanggil. Cinta
telah memandangku dengan ramah pula”
“Cinta
bagai perantara yang menaruh kasihan, datang memberi perlindungan pada kedua
jiwa yang sesat ini”
“Menangislah
seperti kincir angin, rumput-rumput hijau mungkin memancar dari taman istana
jiwamu. Jika engkau ingin menangis, kasihanilah orang yang bercucuran air mata,
jika engkau mengharapkan kasih, perlihatkanlah kasihmu pada si lemah”
“Ketika
aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan
tentang cinta”
“Dalam
cinta segalanya berubah rupa. Orang Amerika berubah menjadi orang Turki”
“Berbicara
dalam bahasa yang sama adalah kekeluargaan dan persamaan bila kita bersama
mereka bila kita percayai, kita seperti orang tawanan dalam rantai. Banyak
orang India dan Turki berbiacra dalam bahasa yang sama, namun banyak pasangan
orang Turki ternyata orang – orang asing. Bahasa yang sama – sama dipahami
memang khusus, kebersamaan hati lebih baik dari pada kebersamaan bahasa”
“Sejak
kudengar tentang dunia Cinta, kumanfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan
ini. Aku pernah berpikir bahwa cinta dan yang dicintai itu berbeda. Kini aku
mengerti bahwa keduanya sama”
“Kami
bersyukur atas cinta ini, ya Tuhan, cinta yang melaksanakan kemurahan tak
terbatas. Terhadap kekurangan-kekurangan apapun dalam syukur kami yang mungkin
membuat kami berdosa, cinta mencukupkan hingga pulih kembali”
“Jika
kita menggali lubang untuk menjerumuskan orang ke dalamnya, kita sendiri yang
akan terjerumus ke dalamnya. Jangan menganyam sendiri kepompong ulat sutera dan
jangan menggali lubang itu terlalu dalam. Janganlah mengira si lemah tak punya
pelindung dan ucapkan kata-kata dari Quran, “kapankah pertolongan dari Allah
akan datang”
“Orang
yang menghormati akan dihormati, orang yang membawa gula akan makan kue badam.
Buat siapa perempuan yang baik-baik. Laki-laki baik-baik. Hormatilah temanmu
atau lihat apa yang terjadi jika tidak kauhormati”
“Barangsiapa
melihat sesuatu pada sebab-sebab, maka dia akan menjadi pemuja bentuk. Namun
orang yang mampu menatap pada “Sebab Pertama”, maka dia akan menemukan cahaya
yang memancarkan makna”
“Dunia
manusia adalah batin yang memiliki kemegahan. Karena itu duhai sahabat,
mungkinkah engkau menjadi bijak, sementara yang relatif terus saja kau jadikan
pujaan?”
“Jadilah
kekasih bagi dirimu sendiri! Lampaui dua dunia. Dan tinggalah di kediaman
sendiri! Pergi, jangan mabuk dengan anggur dan kecongkakan – kecongkakan itu!
Lihatlah kilauan wajah itu dan sadarlah akan dirimu sendiri”
“Perhatikanlah
setiap binatang, dari serangga kecil sampai gajah, semua mereka keluarga Tuhan
dan rezeki mereka tergantung kepada-Nya. Sungguh Tuhan Maha Pemberi rezeki!
Semua kesedihan dalam hati kita lahir dari asap dan debu keberadaan kita dan
segala nafsu yang sia-sia”
“Orang
yang bijaksana melihat ucapan bagaikan orang tua. Ia turun dari langkit, karena
itu ia bukanlah sesuatu yang tak berharga. Ketika kau bicara dengan kata-kata
kotor maka sekian banyak kata hanya bernilai satu. Namun bila kau bicara dengan
baik maka satu kata akan memiliki nilai berlipat. Ucapan akan terkuak bagi
engkau yang mampu membuka dinding pembatas (hijab). Sehingga kau tahu
bahwa sesungguhnya ia adalah sifat – sifat Tuhan Yang Maha Pencipta”
“Kembalilah
kepada sejatimu, wahai hati! Karena jauh di dalam dirimu wahai hati, engkau
akan menemukan jalan menuju Tuhan Yang Tercinta”
“Mencintai
perempuan dibuat menarik bagi laki-laki. Tuhan sudah mengaturnya, betapa mereka
dapat menghindari apa yang sudah diatur oleh Tuhan? Karena Tuhan menciptakan
perempuan supaya Adam mendapat kesenangan dengan dia. Bagaimana Adam dapat
dipisahkan dari Hawa?”
“Dunia
hanyalah seperti cermin yang memantulkan kesempurnaan Cinta Tuhan. Wahai kawan!
Mungkinkah ada sesuatu yang lebih besar dari keseluruhan?”
“Perempuan
adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif,
bukan hasil kreasi”
“Cinta
adalah lukisan orang yang getir menjadi manis, sebab dasar semua cinta adalah
kebajikan moral”
“Seperti
Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, Cinta lahir dalam sekian
banyak bentuk. Lihat, dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki
bentuk”
“Tataplah
wajah cinta supaya kau mampu meraih sifat kemanusiaan. Karena itu jangan hanya
duduk menggigil. Sebab jika demikian,mereka kan membuatmu menggigil”
“Datang
dengan tangan kosong ke rumah teman-teman, bagai pergi ke kilang tepung tanpa
membawa gandum”
“Kalau
hati pulih menjadi sehat, dan bersihkan dari segala hawa nafsu, kemudian Tuhan
Yang Maha Pengasih bersemayam di Singgasana. Di samping itu, Dia langsung
membimbing hati, selama hati bersama Dia”
“Pilihlah
Cinta. Ya, Cinta! Tanpa manisnya Cinta, hidup ini adalah beban. Tentu engkau
telah merasakannya”
“Kecaman
yang datang dari sahabat – sahabat dekat memang diperlukan sehingga, tanpa
bantuan pemantul apapun, kau menjadi pengucur air dari laut. Ketahuilah bahwa
pada mulanya kecaman adalah peniruan, tapi bila ia terus menerus terulang, akan
langsung berubah menjadi wujud kebenaran. Supaya itu terwujud, janganlah
berpisah dari kerang jika tetesan air hujan belum lagi menjadi mutiara”
“Yang
menjadi sasaran cinta bukanlah bentuk-apakah itu cinta untuk kepentingan dunia
ini atau untuk akhirat”
“Ada
orang asing tergesa-gesa mencari tempat tinggal, seorang teman membawanya ke
sebuah rumah rusak,, “Jika rumah ini beratap” katanya, “kau dapat tinggal di
sebelah tempatku. Keluargamu juga akan kerasan di sini, jika di situ ada sebuah
kamar lagi” .”Ya”, katanya, “enak sekali tinggal di sebelah teman-teman, tapi
kawanku sayang, orang tak dapat tinggal di dalam ‘jika’
“”Iri
hati membuat aku berkata,”Aku masih rendah untuk menghadapi si polan dan si
polan, dan nasibnya yang baik menambah diriku yang serba kurang” Memang iri
hati adalah suatu cacat, lebih dari apapun”
“Jika
hati tidak ada, bagaimana badan dapat bicara? Jika hati tidak mencari,
bagaimana dapat mencari”
“Tidak
perlu membakar selimut baru hanya karena seekor kutu, juga aku tidak membuang
muka dari kau hanya karena kesalahan yang tak berarti”
“Siapapun
yang melihat kesalahannya sendiri sebelum melihat kesalahan orang lain, mengapa
mereka tidak mengoreksi diri sendiri? Manusia di dunia tidak melihat diri
mereka sendiri dan yang demikian mereka akan saling menyalahkan”
“Kemurahan
hati datang dari mata -bukan dari tangan- dialah yang melihat benda-benda itu,
hanya seorang yang melihat terpelihara”
“Persis
seperti hati yang menjadi bahagia di tempat yang hijau dengan tanaman yang
sedang tumbuh, keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira”
“Adakalanya
lebih baik bersama dengan orang yang kurang terhormat daripada tinggal seorang
diri. Kendati gagangnya sudah rusak, setidaknya ia masih melekat di pintu”
“Dengan
cinta, yang pahit menjadi manis, dengan cinta, tembaga menjadi emas, dengan
cinta sampah menjadi jernih, dengan cinta yang mati menjadi hidup, dengan cinta
yang raja menjadi budak. Dari ilmu cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan
menempatkan rang di atas tahta begini?”
“Sejauh
yang dapat kaulakukan janganlah menjejakkan kaki pada perceraian. Allah
berkata, “Dari segala yang dihalalkan, dan yang sangat Ku-benci adalah
perceraian” (hadis Abu Dawud)
“Ya
Allah, jadikanlah hati kami yang membatu ini seperti lilin, jadikanlah ratapan
kami begitu sedap dan menjadi sasaran kasih-Mu”
“Jika
dua orang sampai bersentuhan satu sama lain, tak dapat diragukan, mereka
mempunyai persamaan. Bagaimana burung akan terbang kalau tidak dengan
sempurna?”
“Lewat
jendela antara hati dengan hati pancaran sinar yang mencerminkan kebenaran dan
kebohongan”
“Bila
sakit karena cinta menambah keinginanmu, bunga-bunga mawar dan lili mengisi
taman jiwamu”
“Persaudaraan
adalah seperti seonggok buah anggur, kalau kuperas akan menjadi satu sari buah.
Yang mentah dan yang matang adanya berlawanan, tapi bila yang mentah juga
menjadi amtang, menjadi sahabat yang baik”
“Kekasih
adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. Kekasih hidup abadi, pecinta
hanyalah benda mati. Jika cinta meninggalkan perlindungan yang kuat, pecinta
akan ditinggalkan seperti burung yang tanpa sayap. Bagaimana aku akan terjaga dan
sadar jika tak disertai cahaya Kekasih. Cinta menghendaki firman ini
disampaikan. Jika kita menemukan cermi hati yang kusam karat ini tidak terhapus
dari wajahnya”
“Penyakit
pecinta tidak seperti yang lain, Cinta adalah Astrolab segala misteri Tuhan. Baik
cinta dari langit atau dari bumi sama-sama menunjuk kepada Tuhan. (ket:
astrolab adalah alat astronomi primitif)
“Jika
hatimu menjadi kuburan rahasia, hasrat hatimu akan diperoleh lebih cepat. Nabi
berkata, bahwa barang siapa dapat menjaga rahasia dalam lubuk hatinya dia akan
segera mencapai hasrat yang ditujunya. Jika benih-benih ditanam di dalam tanah,
segala rahasia batin akan menjadi taman yang subur”
“Cinta
orang yang sudah mati tidak selamanya, sebab yang sudah mati tak akan kembali.
Tapi cinta orang yang masih hidup lebih segar daripada kuncup yang baru
bersemi, bai bagi mata batin atau mata lahir. Pilihlah cinta Yang Hidup Abadi
yang tak akan pernah berakhir, yang memberikan kita anggur yang menambah
kehidupan. Jangan berkata, “Kami punya jalan masuk kepada Raja itu” Berhubungan
dengan dermawan tidaklah sulit”
“Jalan
kehidupan rohani membuat badan remuk dan kemudian memulihkannya menjadi sehat.
Dia menghancurkan harta berharga dab dengan harta itu dapat membangun lebih
baik dari sebelumnya”
“Orang
makin memperhatikan dunia materi, dia akan makin terlena terhadap dunia rohani.
Apabila jiwa kita sudah terlena di depan Tuhan, yang lain, yang tak terlena
mendekati pintu rahmat Ilahi”
“Dalam
perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah
orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman”
“Jika
sepuluh lampu ada di satu tempat berbeda bentuk satu sama lain, namun kita tak
dapat membedakan itu dari sinar yang mana bila memusatkan pada satu cahaya.
Dalam dunia rohani tak ada perbedaan, tak ada pribadi-pribadi yang muncul. Yang
terindah adalah keserasian Sahabat dengan sahabat-Nya. Berpeganglah kuat-kuat
pada rohani. Tolonglah si keras kepala ini yang terpecah-belah sendiri, yang
mungkin terdapat persatuan di bawahnya, seperti harta terpendam”
“Janganlah
gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah, cari yang dari baja, kemudian
majulah dengan gembira. Pedang hakikat adalah pelindung seorang wali Tuhan,
saatmu bersama dia sungguh berguna seperti piala kehidupan itu sendiri. Semua
orang arif berkata sama, orang yang mengenal Tuhan adalah rahmat Tuhan kepada
hamba -hamba Nya”
“Tanamkanlah
kecintaan para kekasih Tuhan dalam semangatmu, jangan serahkan hatimu kepada
apa pun tapi cinta mereka yang berhati gembira. Janganlah mengunjungi tetangga
yang berputus asa, harapan masih ada. Jangan pergi ke arah yang gelap, karena
matahari masih ada”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar